August 28, 2025

Membangun Kesadaran Generasi Muda dengan Pojok Kependudukan di SMP Negeri 1 Mlati

Di tengah pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia, SMP Negeri 1 Mlati di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, telah menerapkan Pojok Kependudukan sebagai salah satu inisiatif untuk mendidik siswa tentang isu kependudukan. Pojok ini berupa sudut khusus di sekolah yang menyediakan berbagai materi informasi seperti poster, buku, dan media digital mengenai pengendalian penduduk, keluarga berencana, serta kesehatan reproduksi remaja. Realita di lapangan menunjukkan bahwa program ini telah menjadi bagian dari Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), di mana siswa dapat mengakses informasi secara mandiri, membantu mengurangi masalah seperti pernikahan dini dan ledakan penduduk yang tidak terkendali di wilayah setempat. Melalui pojok ini, sekolah berupaya menjawab tantangan demografi nasional yang sering kali dihadapi oleh generasi muda di daerah peri-urban seperti Mlati.

Teori yang melandasi Pojok Kependudukan didasarkan pada konsep demografi modern, khususnya teori transisi demografi yang dikemukakan oleh demografer seperti Frank Notestein. Teori ini menjelaskan bagaimana suatu masyarakat bertransisi dari tingkat kelahiran dan kematian tinggi ke rendah, yang memerlukan intervensi pendidikan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk agar seimbang dengan sumber daya alam dan pembangunan ekonomi. Di Indonesia, teori ini diadaptasi dalam program BANGGA KENCANA (Bangun Generasi dan Keluarga Sejahtera) oleh BKKBN, yang menekankan pendidikan kependudukan sejak dini untuk menciptakan bonus demografi. Pojok Kependudukan di SMP Negeri 1 Mlati menerapkan teori ini melalui integrasi materi ke dalam kurikulum ekstrakurikuler, memastikan siswa memahami hubungan antara populasi, lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan.

Tugas murid-murid dalam mendukung program Pojok Kependudukan sangatlah aktif dan beragam, mulai dari mengelola konten pojok seperti memperbarui poster dan mengadakan diskusi kelompok, hingga berpartisipasi dalam kampanye sekolah seperti seminar tentang pencegahan pernikahan anak. Siswa juga ditugaskan untuk melakukan survei sederhana di lingkungan sekitar sekolah mengenai isu kependudukan, serta menyebarkan informasi melalui media sosial sekolah. Melalui tugas ini, murid tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga agen perubahan yang mendukung program nasional, seperti yang dicontohkan di sekolah-sekolah SSK lainnya di Sleman.

Secara keseluruhan, Pojok Kependudukan di SMP Negeri 1 Mlati merupakan langkah strategis untuk membangun generasi muda yang sadar akan isu kependudukan, yang pada akhirnya berkontribusi pada pembangunan nasional yang berkelanjutan. Program ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan siswa, tetapi juga membentuk sikap bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa, sehingga diharapkan dapat direplikasi di sekolah-sekolah lain untuk mencapai target pengendalian penduduk Indonesia.

0 comments:

Post a Comment

Top